BAB
I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Aktiva tetap memiliki
karakteristik yang berbeda dengan aktiva lancar. Jika aktiva lancar
dikendalikan pada saat konsumsinya, pengendalian aktiva tetap dilaksanakan pada
saat perencanaan perolehan aktiva tersebut. Hal ini disebabkan banyaknya
pengeluaran-pengeluaran yang brsangkutan dengan aktiva tetap yang tidak bias
tidak harus dilakukan berupa committed costs, yang dalam masa pengoperasian
aktiva tetap jenis biaya tersebut tidak dapat dikendalikan oleh manajemen
melalui wewenang yang dimilikinya. Karena
pengendalian aktiva tetap dilakukan pada saat perencanaan perolehannya,
system aktiva tetap menyediakan mekanisme otorisasi sejak saat pencatatan
sampai dengan saat pelaksanaan perolehan aktiva tetap.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana
deskripsi tentang aktiva tetap?
2.
Dokumen
apa saja yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga pokok
aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap?
3.
Bagaimana
pencatatan akuntansi aktiva tetap?
4.
Fungsi
apa saja yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap
dan akumulasi depresiasi aktiva tetap?
5.
Jaringan
subsistem apa saja yang membentuk system akuntansi aktiva tetap?
C.
TUJUAN
1.
Untuk
mengetahui deskripsi tentang aktiva tetap.
2.
Untuk
mengetahui dokumen apa saja yang digunakan untuk merekam data transaksi yang
mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap.
3.
Untuk
mengetahui pencatatan akuntansi aktiva tetap.
4.
Untuk
mengetahui fungsi apa saja yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga
pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap
5.
Untuk
mengetahui jaringan subsistem apa saja yang membentuk system akuntansi aktiva
tetap.
BAB
II PEMBAHASAN
A.
DESKRIPSI AKTIVA TETAP
Definisi
Aktiva tetap adalah kekayaan yang
memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh
perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan.
Karakteristik
Transaksi Aktiva Tetap
1.
Frekuensi
terjadinya transaksi yang mengubah aktiva tetap relative sedikit disbanding
dengan transaksi yang mengubah aktiva lancar.
2.
Pengendalian
aktiva tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan aktiva tetap.
3.
Pengeluaran
yang bersangkutan dengan aktiva tetap perlu dibedakan menjadi 2 macam :
·
Pengeluaran
pendapata.
Pengeluaran pendapatan dibebankan sebagai biaya pada periode akuntansi
terjadinya.
·
Pengluaran
modal.
Pengeluaran modal diperlakukan sebagai tambahan harga pokok aktiva tetap dan
dibebankan sebagai biaya dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat
pengeluaran modal tersebut.
Penggolongan
Aktiva Tetap
Dalam perusahaan manufaktur,
aktiva tetap digolongkan sebagai berikut :
1.
Tanah
dan perbaikan tanah
2.
Gedung
dan perbaikan gedung
3.
Mesin
dan equipmen pabrik
4.
Mebel
5.
Kendaraan
Transaksi
Yang Mengubah Aktiva Tetap
Transaksi yang bersangkutan
dengan aktiva tetap terdiri dari (1) transaksi yang mengubah rekening aktiva
tetap, (2) transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap
yang bersangkutan, dan (3) transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan
pemeliharaan aktiva tetap.
Jenis transaksi yang mengubah
harga pokok aktiva tetap terdiri dari : transaksi perolehan (pembelian,
pembangunan, dan sumbangan), pengeluaran modal, revaluasi, pertukaran,
penghentian pemakaian, dan penjualan.
Jenis transaksi yang mengubah
depresiasi aktiva tetap tediri dari depresiasi, penghentian pemakaian,
penjualan dan pertukaran.
Penghentian
pemakaian
Penjualan
Pertukaran
|
Depresiasi
|
Jenis transaksi yang mengubah
rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap adalah konsumsi berbagai
sumber daya : bahan dan suku cadang, sumber daya manusia, energy, peralatan,
dan sumber daya lain untuk kegiatan reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.
Transaksi Perolehan
Aktiva tetap perusahaan diperoleh
melalui berbagai cara : pembelian, pembangunan, dan sumbangan. Transaksi
perolehan aktiva tetap dari pembelian dicatat dalam register bukti kas keluar
dengan jurnal sebagai berikut :
Aktiva
Tetap xx
Bukti
Kas Keluar yang akan dibayar xx
Biaya Reparasi Pemeliharaan
Aktiva Tetap
|
Konsumsi bahan dan suku
cadang
Konsumsi sumber daya manusia
Konsumsi energy
Konsumsi peralatan
Konsumsi sumber daya lain
|
Jika aktiva tetap diperoleh
dengan pembangunan sendiri, pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas
dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal sebagai berikut :
Aktiva Tetap dalam konstruksi xx
Bukti
Kas Keluar yang akan dibayar xx
Jika aktiva tetap diperoleh
dengan pembangunan sendiri, pengeluaran modal yang berupa pemakaian persediaan,
distribusi gaji dan upah, dan pembebanan biaya overhead pabrik dicatat dalam
jurnal umu dengan jurnal sebagi berikut :
Aktiva Tetap dalam Konstruksi xx
Persediaan Suku Cadang xx
Gaji dan upah xx
Biaya overhead pabrik
yang dibebankan xx
Harga pokok aktiva tetap yang
telah selesai dibangun, dicatat dalam jurna umum dengan jurnal sebagai berikut
:
Aktiva Tetap xx
Aktiva Tetap dalam
Konstruksi xx
Jika aktiva tetap diperoleh dari
sumbangan, harga pokok aktiva tetap dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal
sebagai berikut :
Aktiva Tetap xx
Modal sumbangan xx
Transaksi
Pengeluaran Modal
Adalah transaksi yang bersangkutan
dengan aktiva tetap, yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Karena
manfaat pengeluaran modal lebih dari satu tahun, maka pada saat terjadinya,
pengeluaran tersebut dicatat sebagai tambahan harga pokok aktiva yang
bersangkutan dan didepresiasi dalam tahun-tahun yang menikmati manfaat
pengeluaran modal tersebut. Jurnalnya sebagai berikut :
Aktiva Tetap xx
Bukti
Kas Keluar yang akan dibayar xx
Untuk
mencatat pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas :
Aktiva Tetap xx
Persediaan suku cadang xx
Gaji dan upah xx
Biaya overhead pabrik
yang dibebankan xx
Transaksi
Depresiasi Aktiva Tetap
Secara periodik, harga pokok
aktiva tetap dialokasikan ke periode akuntansi yang menikmati jasa yang
dihasilkan oleh aktiva tetap. Transaksi ini dicatat dalam jurnal umum dengan
jurnal sebagai berikut :
Biaya
overhead pabrik sesungguhnya xx
Biaya administrasi dan umum xx
Biaya pemasaran xx
Akumulasi depresiasi
aktiva tetap xx
Transaksi Penghentian
Pemakaian Aktiva Tetap
Berdasarkan pertimbangan teknis
suatu aktiva tetapnya, manajemen dapat memutuskan untuk menghentikan pemakaian
aktiva tetap yang bersangkutan. Karena kaktiva tetap memiliki rekening
akumulasi depresiasi yang merupakan rekening penilai, maka penghentian aktiva
tetap dicatat dalam rekening aktiva tetap dan rekening akumulasi depresiasi
aktiva tetap yang bersangkutan. Transaksi penghentian aktiva tetap disajikan
dalam jurnal umum sebagai berikut :
Akumulasi Depresiasi xx
Rugi Penghentian Aktiva Tetap xx
Aktiva Tetap xx
Transaksi Reparasi
dan Pemeliharaan Aktiva Tetap
Perusahaan melakukan pemeliharaan
dan reparasi aktiva tetap untuk menjaga kondisi aktiva tetap agar baik operasi.
Berdasarkan kebijakan akuntansi yang dirumuskan manajemen perusahaan,
pengeluaran untuk reparasi aktiva tetap digolongkan menjadi dua, yaitu :
pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan. Transaksi reparasi dan
pemeliharaan aktiva tetap yan merupakan pengeluaran pendapatan dicatat dalam
register bukti kas keluar dengan jurnal sebagai berikut :
Biaya
Reparasi dan Pemeliharaan xx
Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xx
Transaksi reparasi dan
pemeliharaan aktiva tetap yang merupakan pengeluaran pendapatan dicatat dalam
jurnal umum sebagai berikut :
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan xx
Persediaan Suku Cadang xx
Gaji dan Upah xx
Manajemen Aktiva
Tetap
Fungsi yang bertanggung jawab
atas pengelolaan aktiva tetap berada ditangan aktiva tetap. Wewenang yang
dimiliki oleh bagian aktiva tetap adalah :
1. Menempatkan aktiva tetap ditangan
fungsi pemakai aktiva tetap.
2. Memberikan otorisasi pemindahan
aktiva tetap dari fungsi satu ke fungsi lainnya.
3. Memberikan otorisasi penghentian
aktiva tetap.
4. Memberikan otorisasi pengiriman
aktiva tetap ke pihak luar untuk keperluan reparasi.
Struktur kode aktiva
tetap
Jika perusahaan memiliki berbagai
jenis aktiva tetap, maka untuk mempermudah identifikasi aktiva tetap diperlukan
kode yang mampu member informasi lengkap mengenai aktiva tetap. Contoh
penggunaan kode aktiva tersebut disajikan berikut ini :
x
xx xx x xx x
|
Golongan
Aktiva Tetap
Jenis
Aktiva Tetap
Tahun
Perolehan
Fungsi
Lokasi
Portability
Golongan Aktiva
Tetap
1. Tanah dan perbaikan tanah
2. Gedung dan perbaikan gedung
3. Mesin dan equipmen pabrik
4. Mesin dan equipmen kantor
5. Mebel
6. Kendaraan darat
7. Kendaraan air
8. Kendaraan udara
9. Aktiva tetap lain
Tahun Perolehan
Tahun perolehan aktiva tetap
diambil dua angka terakhir dan dicantumkan dalam kode aktiva tetap. Missal :
mesin fotocopy diperoleh dalam tahun 1992, dalam angka yang ke-4 dan ke-5 dalam
kode aktiva tetap dicantumkan angka 92. Kode tahun peroleha ini akan dengan
cepat member informasi umur aktiva tetap sampai dengan saat tertentu.
Fungsi
Kode fungsi memudahkan pembebanan
biaya depresiasi aktiva tetap ke dalam biaya produksi, biaya administrasi, dan
biaya pemasaran. Karena dalam perusahaan manufaktur ada 3 fungsi pokok, maka
kode funsi ini disusun sebagai berikut :
1. Produksi
2. Administrasi umum
3. Pemasaran
Lokasi
Kode lokasi dirinci sebagai
berikut :
x x xx xx
|
Daerah
Gedung
Lantai
Nomor kantor
Portability
Portability digolongkan menurut
dapat atau tidaknya aktiva tetap dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain
sebagai berikut :
1.
Portable
(dapat dibawa dengan tangan manusia)
2.
Movable
(dapat dipindahkan dengan equipmen)
3.
Fixtures
(melekat pada aktiva tetap lain)
Berdasarkan struktur kode aktiva
tersebut, sebuah mesin fotocopy akan diberi kode :
405-92-3-420806-2 Fotokopi
Keterangan :
405 : Mesin dan equipmen kantor-fotokopi
92 : Tahun perolehan 1992
3 : Fungsi pemasaran
420806 : Lokasi didaerah 4 (Surabaya), gedung 2, lantai 8, kamar
06
2 : Movable
B.
DOKUMEN
Dokumen yang digunakan untuk
merekam data transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi
depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan adalah :
1. Surat
permintaan otorisasi investasi.
Karena investasi dalam aktiva teap biasanya meliputi jumlah rupiah yang
relative besar dan mencakup keterikatan dana jangka waktu panjang, maka
pengendalian aktiva tetap dilakukan melalui perencanaan yang matang.
Perencanaan investasi dalam aktiva tetap dimulsi dengan diajukannya usulan
investasi kepada manajemen puncak..
2.
Surat permintaan reparasi. dokumen ini berfungsi sebagai
perintah dilakukannya reparasi yang dilakukannya reparasi yang merupakan
pengeluaran modal.
3.
Surat permintaan transfer aktiva tetap. Dokumen ini berfungsi sebagai
permintaan dan pemberian otorisasi transfer aktiva tetap.
4.
Surat permintaan penghentian
aktiva tetap.
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pembeian otorisasi penghentian
pemakaian aktiva tetap.
5.
Surat perintah kerja. Berfungsi sebagai perintah
dilaksanakannya pekerjaan tertentu mengeni aktiva tetap dan sebagai catatan
yang dipakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aktiva tetap.
6.
Surat order pembelian. Diterbitkan oleh fungsi
pembelian yang merupakan surat untuk memesan aktiva tetap kepada pemasok.
7.
Laporan penerimaan barang. Diterbitkan oleh fungsi
penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu an
spesifikasi aktiva tetap yang diterima pemasok.
8.
Faktur dari pemasok. Dokumen ini merupakan tagihan
dai pemasok untuk aktiva tetap yang dibeli.
9.
Bukti kas keluar. Dokumen ini merupakan perintah
pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat
permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan
barang, dan faktur dari pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsi tersebut.
10. Daftar
depresiasi aktiva tetap.
Berisi jumlah biaya depresiasi aktiva teap yang dibebankan dalam periode
akuntansi tertentu.
11. Bukti
memorial.
Digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi depresiasi aktiva
tetap,harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, pemberhentian
pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal.
C. CATATAN
AKUNTANSI
1.
Kartu aktiva tetap. Catatan akuntansi ini merupakan
buku pembantu aktiva tetap yang digunakan untuk mencatat data yang bersangkutan
dengan aktiva tetap tertentu.
2.
Jurnal umum. Digunakan untuk mencatat
transaksi harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, biaya-biaya
untuk pemasangan dan pembongkaran aktiva tetap, penghentian pemakaian aktiva
tetap, dan depresiasi aktiva tetap.
3.
Register bukti kas keluar. Digunakan untuk mencatat
transaksi pembelian aktiva tetap dan pengeluaran modal yang berup pengeluaran
kas.
D. FUNGSI
YANG TERKAIT
Fungsi yang terkait dalam
transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi
aktiva tetap adalah :
1.
Funsi pemakai. Fungsi pemakai bertanggung
jawab mengajukan usulan investasi dalam aktiva tetap dan mengajukan surat
permintaan otorisasi investasi untuk merealisasikan perolehan aktiva tetap
seperti yang tercantum dalam anggaran investasi yang telah disetujui oleh RUPS.
2.
Fungsi riset dan pengembangan. Bertanggung jawab mengajukan
usulan investasi aktiva tetap yang dimanfaatkan bersama oleh lebih dari satu
fungsi.
3.
Direktur yang bersangkutan. Berfungsi member persetujuan
terhadap usulan investasi dan surat permintaan otorisasi reparasi yang diajukan
oleh unit organisasi yang ada dibawah wewenangnya.
4.
Direktur utama. Memberikan otorisasi terhadap
semua mutasi aktiva tetap.
5.
Fungsi pembelian. Bertanggung jawab memilih
pemasok dan menerbitkan surat order pembelian untuk pengadaan aktiva tetap.
6.
Fungsi penerimaan. Betanggung jawab melakukan
pemeriksaan terhadap aktiva tetap yang diterima dari pemasok.
7.
Fungsi aktiva tetap. Bertanggung jawab atas
pengelolaan aktiva tetap perusahaan.
8.
Fungsi akuntansi. Bertanggung jawab dalam
pembuatan dokumen sumber (bukti kas keluar dan buki memorial) untuk pencatatan
mutasi aktiva tetap dan penyelenggaraan buku pembantu aktiva tetap.
E. JARINGAN
SUBSISTEM
Jaringan subsistem
yang membentuk system akuntansi aktiva tetap adalah :
1.
System pembelian aktiva tetap. Dirancang untuk melaksanakan
pencatatan harga pokok aktiva tetap yang diperoleh dari transaksi pembelian.
2.
System perolehan aktiva tetap
melalui pembangunan sendiri.
Dirancang untuk mencatat harga pokok aktiva tetap yang diperoleh dari
pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan.
3.
System pengeluaran modal. Dirancang untuk mencatat
tambahan harga pokok aktiva tetap dengan adanya pengeluaran modal.
4.
System penghentian pemakaian
aktiva tetap.
Dirancang untuk mencatat pengurangan harga pokok dan akumulasi depresiasi
aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba rugi yang yang timbul
sebagai akibat penghentian pemakaian aktiva tetap tersebut.
5.
System transfer aktiva tetap. Dirancang untuk mencatat
transfer aktiva tetap dari satu pusat pertanggungjawaban ke pusat
pertanggungjawaban yang lain.
6.
System revluasi aktiva tetap. Dirancang untuk mencatat
transaksi penilaian kembali aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai
dasar pencatatan adalah bukti memorial.
7.
System akuntansi depresiasi
aktiva tetap.
Dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aktiva tetap. Dokumen sumber yang
dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.
F. UNSUR
PENGENDALIAN INTERN
Organisasi
Pemakaian
aktiva tetap harus dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi yang bekerja
secara independent. Untuk menciptakan pengecekan intern dalam setiap transaksi
yang mengubah aktiva tetap, unit organisasi dibentuk sedemikian rupa sehingga
tidak ada satupun transaksi yang mengubah aktiva tetap yang dilaksanakan
seecara penuh hanya oleh satu unit organisasi saja.
System Otorisasi
Anggaran
investasi diotorisasi oleh RUPS. Karena investasi daam aktiva tetap meliputi
jumlah rupiah yang besar dan menyebabkan keterikatan dana dalam jangka waktu
lama, maka penggunaan anggaran investasi merupakan sarana yang baik sebagai
alat pengendalian investasi dalam aktiva tetap.
Surat
permintaan otorisasi investasi diotorisasi oleh direktur yang bersangkutan.setiap
realisasi investasi yang tercantum dalam anggaran investasi harus mendapat
persetujuan dari direktur yang bersangkutan.
Surat
permintaan otorisasi reparasi diotorisasi oleh direktur utama. Surat otorisasi
reparasi berisi persetujuan dilaksanakannya pengeluaran modal harus mendapat
otorisasi oleh direktur utama.
Surat
perintah kerja diotorisasi oleh kepada departemen yang bersangkutan.
Pembongkaran aktiva tetap harus mendapat otorisasi oleh kepala departemen yan
bersangkutan.
Surat
order pembelian diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Jika jumlah harga beli
aktiva tetap tinggi, otorisasi surat order pembelian berada ditangan direktur
utama.
Laporan
penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan. Laporan penerimaan barang
yang berisi persetujuan penerimaan aktiva tetap yang diklaim oleh pemasok harus
mendapat otorisasi oleh fungsi penerimaan.
Bukti
kas keluar diotorisasi oleh fungsi akuntansi. Bukti kas yang berisi persetujuan
dilaksanakannya pengeluaran kas untuk pembayaran harga aktiva tetap yang dibeli
harus mendapat otorisasi ole direktur utama.
Bukti
memorial diotorisasi oleh fungsi akuntansi. Bukti memorial yang berisi
persetujuan dilaksanakannya up dating terhadap kartu aktiva tetap dan jurnal
umum harus diotorisasi oleh kepala fungsi akuntansi.
Prosedur Pencatatan
Setiap
pemutakhiran data yang dicatat dalam kartu aktia tetap harus dilaksanakan
fungsi akuntansi dan harus didasarkan pada dokumen sumber yang diotorisasi oleh
pejabat yang berwenang serta dilampiri dokumen pendukung yang sahih.
Praktik yang Sehat
Pengawasan
intrn yang baik mensyaratkan data dalam kartu aktiva tetap secara periodic
dengan aktiva tetap secara periodik dicolokkan dengan aktiva tetap secara
fisik. Pengawasan investasi dalam aktiva tetap yang baik dilaksanakan
menggunakan perencanaan yang dituangkan dalam anggaran investasi. Untuk
mencegah kerugian yang timbu sebagai akibat kebakaran dan kecelakaan, aktia
tetap harus diasuransikan dengan jumlah pertanggungan yang memadai. Kebijakan
akuntansi tentang perbedaan pengeluaran modal dan pengeluaran penghasilan harus
dinyatakan secara eksplisit dan tertulis dan menjamin konsitensi perlakuan
akuntansi terhadap kedua macam pengeluaran tersebut.
G.
BAGAN
ALIR DOKUMEN JARINGAN PROSEDUR YANG MEMBENTUK SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP
System Pembelian Aktiva Tetap
Transaksi
pembelian aktiva tetap dimulai dengan permintaan otorisasi investasi dari
aktiva tetap yang diajukan kepada direksi. Direksi akan mmberikan otorisasi
investasi berdasarkan tersedianya anggaran modal untuk pembelian aktiva tetap
yang diminta dan kondisi keuangan perusahaan. Langkah pembelian aktiva
selanjutnya dilakukan melalui system pembelian. Setelah aktiva tetap diterima
fungsi penerimaan, kemudian diserahkan pada fungsi aktiva tetap untuk diatur
penempatannya ditangan fungsi yang mengajukan permintaan otorisasi investasi.
GAMBAR 16.11
Gambar diatas melukiskan bagan
alir dokumen system pembelian aktiva tetap, yang terdiri dari rangkaian
prosedur berikut ini :
1.
Prosedur
permintaan otorisasi investasi
2.
Prosedur
penawaran harga dan pemilihan pemasok
3.
Prosedur
order pembelian
4.
Prosedur
penerimaan barang
5.
Prosedur
penempatan aktiva tetap
6.
Prosedur
pencatatan harga pokok aktiva tetap
Bagian utang membuat bukti kas
keluar berdasarkan laporan penerimaan barang, faktur dari pemasok, surat order
pembelian, dan surat permintaan otorisasi investasi. Bukti kas keluar dicatat
oleh bagian utang dalam register bukti kas keluar dengan jurnal :
Aktiva tetap xx
Bukti kas keluar yang
akan dibayar xx
Bagian aktiva tetap membuat surat
penempatan aktiva tetap. Bagian kartu aktiva tetap mencatat tambahan harga
pokok aktiva tetap didalam kartu aktiva tetap berdasarkan data yang direkam dalam
bukti kas keluar.
System
perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri
Perolehan aktiva tetap melalui
pembangunan terdiri dari rangkaian prosedur berikut ini :
1.
Prosedur
permintaan otorisasi investasi
2.
Prosedur
perintah kerja
3.
Prosedur pelaksanaan pembangunan aktiva tetap
4.
Prosedur
penerimaan barang
5.
Prosedur
penempatan aktiva tetap
6.
Prosedur
pencatatan harga pokok aktiva tetap
GAMBAR 16.12
System
pengeluaran modal
System
ini dirancang untuk mencatat harga pokok aktiva tetap dengan adanya pengeluaran
modal. Setiap pengeluaran modal memerlukan dokumen surat permintaan otorisasi
reparasi dari manajemen puncak. Transaksi pengeluaran modal diawali dengan
pembuatan surat permintaan otorisasi reparasi pleh bagian yang memerlukan
pengeluaran modal. Dokumen ini digunakan untuk meminta otorisasi pengeluaran
modal kepada direktur utama dikirimkan ke bagian reparasi dan pemeliharaan.
Langkah pengeluaran modal selanjutnya sama dengan system perolehan aktiva tetap
melalui pembangunan sendiri.
GAMBAR 16.13
System
penghentian pemakaian aktiva tetap
Gambar
dibawah ini melukiskan bagian alir dokumen system penghentian pemakaian aktiva
tetap, yang terdiri dari rangkaian prosedur berikut ini :
1.
Prosedur
permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap
2.
Prosedur
penghentian pemakaian aktiva tetap
3.
Prosedur
pencatatan penghentian pemakaian aktiva tetap
penghentian
pemakaian aktiva tetap dicatat oleh bagian kartu aktiva tetap ke dalam kartua
aktiva teatap dan dicatat ole bagian jurnal ke dalam jurnal umum dengan jurnal
:
Akumulasi depresiasi aktiva tetap xx
Rugi penghentian pemakaian aktiva
tetap xx
Aktiva tetap xx
GAMBAR 16.14
System
transfer aktiva tetap
Dokumen sumber yang dipakai sebagai
dasar pencatatan transfer aktiva tetap adalah surat permintaan transfer aktiva
tetap. Transfer aktiva tetap ini tidk mengubah harga pokok aktiva tetap dan
akumulasi depresiasi aktiva aktiva tetap yang bersangkutan, namun hanya dicatat
data lokasi baru aktiva tetap tersebut didalam kartu aktiva tetap.
GAMBAR 16.15
Dalam bagan alir dokumen tersebut
menunjukkan data okasi baru aktiva tetap yang ditransfer dicatat di dalam kartu
aktiva tetap. Tidak ada pencatatan nilai rupiah dalam transfer aktiva tetap.
Oleh karrena itu transaksi transfer tidak menyangkut pencatatan ke dalam
jurnal.
System
Revaluasi Aktiva Tetap
System ini dirancang untuk
mencatat transaksi revaluasi atau penilaian kembali aktiva tetap. Gambar
dibawah ini melukiskan bagan alir dokumen system revaluasi aktiva tetap, yang
terdiri dari rangkaian prosedur berikut ini :
1.
Prosedur
permintaan penghentian aktiva tetap
2.
Prosedur
penghentian pemakaian aktiva tetap
3.
Prosedur
pencatatan revaluasi aktiva tetap
GAMBAR 16.16
System
pencatatan depresiasi aktiva tetap
System ini dirancang untuk
mencatat biaya depresiasi aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai
dasar pencatatan adalah bukti memorial.
Gambar di bawah ini melukiskan
bagan alir dokumen system pencatatan depresiasi aktiva tetap yang terdiri dari
rangkaian prosedur berikut ini :
1.
Prosedur
pembuatan daftar depresiasi aktiva tetap
2.
Prosedur
pencatatan depresiasi aktiva tetap
GAMBAR 16.17
BAB
III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Aktiva tetap adalah kekayaan yang
memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh
perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan. Dalam perusahaan manufaktur,
aktiva tetap digolongkan : tanah dan perbaikan tanah, gedung dan perbaikan
gedung mesin dan equipmen pabrik, mebel, dan kendaraan. Transaksi yang
bersangkutan dengan aktiva tetap terdiri dari (1) transaksi yang mengubah
rekening aktiva tetap, (2) transaksi yang mengubah rekening akumulasi
depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan, dan (3) transaksi yang mengubah
rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.
Transaksi
pembelian aktiva tetap dimulai dengan permintaan otorisasi investasi dari
aktiva tetap yang diajukan kepada direksi. Direksi akan mmberikan otorisasi
investasi berdasarkan tersedianya anggaran modal untuk pembelian aktiva tetap
yang diminta dan kondisi keuangan perusahaan. Langkah pembelian aktiva
selanjutnya dilakukan melalui system pembelian. Setelah aktiva tetap diterima
fungsi penerimaan, kemudian diserahkan pada fungsi aktiva tetap untuk diatur
penempatannya ditangan fungsi yang mengajukan permintaan otorisasi investasi. Dokumen sumber yang dipakai sebagai
dasar pencatatan transfer aktiva tetap adalah surat permintaan transfer aktiva
tetap. Transfer aktiva tetap ini tidk mengubah harga pokok aktiva tetap dan
akumulasi depresiasi aktiva aktiva tetap yang bersangkutan, namun hanya dicatat
data lokasi baru aktiva tetap tersebut didalam kartu aktiva tetap. System ini
dirancang untuk mencatat transaksi revaluasi atau penilaian kembali aktiva
tetap. Gambar dibawah ini melukiskan bagan alir dokumen system revaluasi aktiva
tetap, yang terdiri dari rangkaian prosedur berikut ini : Prosedur permintaan
penghentian aktiva tetap, Prosedur penghentian pemakaian aktiva tetap, Prosedur
pencatatan revaluasi aktiva tetap
B. SARAN
Setelah disusunnya makalah
mengenai aktiva tetap, diharapkan dapat menambah wawasan pembaca khususnya
dimata kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Begitu juga alangkah baiknya apabila
kita mencari sumber referensi lebih banyak dari berbagai sumber sehingga ilmu
dan wawasan yang kita dapatkan semakin luas.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://emperordeva.wordpress.com/11/10/2015
2. http://unhicommunity.blogspot.com/11/10/2015
4. http://carceres-carceres.bogspot.com/11/10/2015
5. http://kliping-mediabpr.com/11/10/2015
6. http://kurnia-kudo.blogspot.com/11/10/2015
7. http://lalanurmala-lalanurmala.blogspot.co.id/2013/04/makalah-akuntansi-aktiva-tetap.html/11/10/2015
9.
http://lalanurmala-lalanurmala.blogspot.com/2013/04/makalah-akuntansi-aktiva-tetap.html/11/10/2015
14. http://marlinaanwari.blogspot.co.id/2014/07/makalah-pengantar-akuntansi-aktiva-tetap.html/11/10/2015
16. Jusup, Al. Haryono.1993.
Dasar-Dasar Akuntansi 2. Edisi 4. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE
YKPN.
17. Hendriksen, S. Eldon.,dan Nugroho
W. Teori Akuntansi. Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
18. Tuanakotta, M. Theodorus. Teori Akuntansi
2. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
19. Mulyadi, Sistem Akuntansi,Edisi 3, Bagian Penerbitan STIE YKPN Yogyskarta,
Yogyakarta, 1993
Makasih ka atas artikelnya, sangat membantu tugas saya. Tp ko gambar gambarnya ga ada ya kak.
BalasHapus