Senin, 09 November 2015

Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap



BAB I PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Aktiva tetap memiliki karakteristik yang berbeda dengan aktiva lancar. Jika aktiva lancar dikendalikan pada saat konsumsinya, pengendalian aktiva tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan aktiva tersebut. Hal ini disebabkan banyaknya pengeluaran-pengeluaran yang brsangkutan dengan aktiva tetap yang tidak bias tidak harus dilakukan berupa committed costs, yang dalam masa pengoperasian aktiva tetap jenis biaya tersebut tidak dapat dikendalikan oleh manajemen melalui wewenang yang dimilikinya. Karena  pengendalian aktiva tetap dilakukan pada saat perencanaan perolehannya, system aktiva tetap menyediakan mekanisme otorisasi sejak saat pencatatan sampai dengan saat pelaksanaan perolehan aktiva tetap.
B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana deskripsi tentang aktiva tetap?
2.      Dokumen apa saja yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap?
3.      Bagaimana pencatatan akuntansi aktiva tetap?
4.      Fungsi apa saja yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap?
5.      Jaringan subsistem apa saja yang membentuk system akuntansi aktiva tetap?

C.     TUJUAN

1.      Untuk mengetahui deskripsi tentang aktiva tetap.
2.      Untuk mengetahui dokumen apa saja yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap.
3.      Untuk mengetahui pencatatan akuntansi aktiva tetap.
4.      Untuk mengetahui fungsi apa saja yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap
5.      Untuk mengetahui jaringan subsistem apa saja yang membentuk system akuntansi aktiva tetap.




BAB II PEMBAHASAN
A.     DESKRIPSI AKTIVA TETAP
Definisi
Aktiva tetap adalah kekayaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan.
Karakteristik Transaksi Aktiva Tetap
1.      Frekuensi terjadinya transaksi yang mengubah aktiva tetap relative sedikit disbanding dengan transaksi yang mengubah aktiva lancar.
2.      Pengendalian aktiva tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan aktiva tetap.
3.      Pengeluaran yang bersangkutan dengan aktiva tetap perlu dibedakan menjadi 2 macam :
·         Pengeluaran pendapata. Pengeluaran pendapatan dibebankan sebagai biaya pada periode akuntansi terjadinya.
·         Pengluaran modal. Pengeluaran modal diperlakukan sebagai tambahan harga pokok aktiva tetap dan dibebankan sebagai biaya dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut.
Penggolongan Aktiva Tetap
Dalam perusahaan manufaktur, aktiva tetap digolongkan sebagai berikut :
1.      Tanah dan perbaikan tanah
2.      Gedung dan perbaikan gedung
3.      Mesin dan equipmen pabrik
4.      Mebel
5.      Kendaraan
Transaksi Yang Mengubah Aktiva Tetap
Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap terdiri dari (1) transaksi yang mengubah rekening aktiva tetap, (2) transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan, dan (3) transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.
Jenis transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap terdiri dari : transaksi perolehan (pembelian, pembangunan, dan sumbangan), pengeluaran modal, revaluasi, pertukaran, penghentian pemakaian, dan penjualan.


Jenis transaksi yang mengubah depresiasi aktiva tetap tediri dari depresiasi, penghentian pemakaian, penjualan dan pertukaran.
Penghentian pemakaian
Penjualan
Pertukaran
Depresiasi


Jenis transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap adalah konsumsi berbagai sumber daya : bahan dan suku cadang, sumber daya manusia, energy, peralatan, dan sumber daya lain untuk kegiatan reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.
Transaksi Perolehan
Aktiva tetap perusahaan diperoleh melalui berbagai cara : pembelian, pembangunan, dan sumbangan. Transaksi perolehan aktiva tetap dari pembelian dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal sebagai berikut :


Aktiva Tetap                                                                                       xx
Bukti Kas Keluar yang akan dibayar                                                            xx



Biaya Reparasi Pemeliharaan Aktiva Tetap
Konsumsi bahan dan suku cadang
Konsumsi sumber daya manusia
Konsumsi energy
Konsumsi peralatan
Konsumsi sumber daya lain
 







Jika aktiva tetap diperoleh dengan pembangunan sendiri, pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal sebagai berikut :


            Aktiva Tetap dalam konstruksi                                                          xx
Bukti Kas Keluar yang akan dibayar                                                            xx

Jika aktiva tetap diperoleh dengan pembangunan sendiri, pengeluaran modal yang berupa pemakaian persediaan, distribusi gaji dan upah, dan pembebanan biaya overhead pabrik dicatat dalam jurnal umu dengan jurnal sebagi berikut :


            Aktiva Tetap dalam Konstruksi                                                         xx
            Persediaan Suku Cadang                                                                   xx
            Gaji dan upah                                                                                     xx
                        Biaya overhead pabrik yang dibebankan                                          xx

Harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, dicatat dalam jurna umum dengan jurnal sebagai berikut :


            Aktiva Tetap                                                                                       xx
                        Aktiva Tetap dalam Konstruksi                                                         xx

Jika aktiva tetap diperoleh dari sumbangan, harga pokok aktiva tetap dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut :


            Aktiva Tetap                                                                                       xx
                        Modal sumbangan                                                                              xx

Transaksi Pengeluaran Modal
            Adalah transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap, yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Karena manfaat pengeluaran modal lebih dari satu tahun, maka pada saat terjadinya, pengeluaran tersebut dicatat sebagai tambahan harga pokok aktiva yang bersangkutan dan didepresiasi dalam tahun-tahun yang menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut. Jurnalnya sebagai berikut :


            Aktiva Tetap                                                                                       xx
Bukti Kas Keluar yang akan dibayar                                                            xx

Untuk mencatat pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas :
            Aktiva Tetap                                                                                       xx
                        Persediaan suku cadang                                                                     xx
                        Gaji dan upah                                                                                     xx
                        Biaya overhead pabrik yang dibebankan                                          xx

Transaksi Depresiasi Aktiva Tetap
Secara periodik, harga pokok aktiva tetap dialokasikan ke periode akuntansi yang menikmati jasa yang dihasilkan oleh aktiva tetap. Transaksi ini dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut :
           
Biaya overhead pabrik sesungguhnya                                                           xx
            Biaya administrasi dan umum                                                                        xx
            Biaya pemasaran                                                                                xx
                        Akumulasi depresiasi aktiva tetap                                                     xx

Transaksi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap
Berdasarkan pertimbangan teknis suatu aktiva tetapnya, manajemen dapat memutuskan untuk menghentikan pemakaian aktiva tetap yang bersangkutan. Karena kaktiva tetap memiliki rekening akumulasi depresiasi yang merupakan rekening penilai, maka penghentian aktiva tetap dicatat dalam rekening aktiva tetap dan rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan. Transaksi penghentian aktiva tetap disajikan dalam jurnal umum sebagai berikut :


            Akumulasi Depresiasi                                                                         xx
            Rugi Penghentian Aktiva Tetap                                                                     xx
                        Aktiva Tetap                                                                                       xx

Transaksi Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap
Perusahaan melakukan pemeliharaan dan reparasi aktiva tetap untuk menjaga kondisi aktiva tetap agar baik operasi. Berdasarkan kebijakan akuntansi yang dirumuskan manajemen perusahaan, pengeluaran untuk reparasi aktiva tetap digolongkan menjadi dua, yaitu : pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan. Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap yan merupakan pengeluaran pendapatan dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal sebagai berikut :
           
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan                                                    xx
                                    Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar                                               xx

Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap yang merupakan pengeluaran pendapatan dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut :


            Biaya Reparasi dan Pemeliharaan                                                    xx
            Persediaan Suku Cadang                                                                   xx
                        Gaji dan Upah                                                                                                xx

Manajemen Aktiva Tetap
Fungsi yang bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap berada ditangan aktiva tetap. Wewenang yang dimiliki oleh bagian aktiva tetap adalah :

1.      Menempatkan aktiva tetap ditangan fungsi pemakai aktiva tetap.
2.      Memberikan otorisasi pemindahan aktiva tetap dari fungsi satu ke fungsi lainnya.
3.      Memberikan otorisasi penghentian aktiva tetap.
4.      Memberikan otorisasi pengiriman aktiva tetap ke pihak luar untuk keperluan reparasi.
Struktur kode aktiva tetap
Jika perusahaan memiliki berbagai jenis aktiva tetap, maka untuk mempermudah identifikasi aktiva tetap diperlukan kode yang mampu member informasi lengkap mengenai aktiva tetap. Contoh penggunaan kode aktiva tersebut disajikan berikut ini :
x           xx          xx          x            xx           x
 


Golongan Aktiva Tetap
Jenis Aktiva Tetap
Tahun Perolehan
Fungsi
Lokasi
Portability

Golongan Aktiva Tetap
1.      Tanah dan perbaikan tanah
2.      Gedung dan perbaikan gedung
3.      Mesin dan equipmen pabrik
4.      Mesin dan equipmen kantor
5.      Mebel
6.      Kendaraan darat
7.      Kendaraan air
8.      Kendaraan udara
9.      Aktiva tetap lain
Tahun Perolehan
Tahun perolehan aktiva tetap diambil dua angka terakhir dan dicantumkan dalam kode aktiva tetap. Missal : mesin fotocopy diperoleh dalam tahun 1992, dalam angka yang ke-4 dan ke-5 dalam kode aktiva tetap dicantumkan angka 92. Kode tahun peroleha ini akan dengan cepat member informasi umur aktiva tetap sampai dengan saat tertentu.



Fungsi
Kode fungsi memudahkan pembebanan biaya depresiasi aktiva tetap ke dalam biaya produksi, biaya administrasi, dan biaya pemasaran. Karena dalam perusahaan manufaktur ada 3 fungsi pokok, maka kode funsi ini disusun sebagai berikut :
1.      Produksi
2.      Administrasi umum
3.      Pemasaran

Lokasi
Kode lokasi dirinci sebagai berikut :


  x           x          xx         xx
 


Daerah

Gedung           

Lantai

Nomor kantor

Portability
Portability digolongkan menurut dapat atau tidaknya aktiva tetap dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain sebagai berikut :
1.      Portable (dapat dibawa dengan tangan manusia)
2.      Movable (dapat dipindahkan dengan equipmen)
3.      Fixtures (melekat pada aktiva tetap lain)
Berdasarkan struktur kode aktiva tersebut, sebuah mesin fotocopy akan diberi kode :

405-92-3-420806-2 Fotokopi

Keterangan :
405                  :           Mesin dan equipmen kantor-fotokopi
92                    :           Tahun perolehan 1992
3                      :           Fungsi pemasaran
420806                        :           Lokasi didaerah 4 (Surabaya), gedung 2, lantai 8, kamar 06
2                      :           Movable




B.     DOKUMEN
Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan adalah :
1.      Surat permintaan otorisasi investasi. Karena investasi dalam aktiva teap biasanya meliputi jumlah rupiah yang relative besar dan mencakup keterikatan dana jangka waktu panjang, maka pengendalian aktiva tetap dilakukan melalui perencanaan yang matang. Perencanaan investasi dalam aktiva tetap dimulsi dengan diajukannya usulan investasi kepada manajemen puncak..
2.      Surat permintaan reparasi. dokumen ini berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang dilakukannya reparasi yang merupakan pengeluaran modal.
3.      Surat permintaan transfer aktiva tetap. Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer aktiva tetap.
4.      Surat permintaan penghentian aktiva tetap. Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pembeian otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap.
5.      Surat perintah kerja. Berfungsi sebagai perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu mengeni aktiva tetap dan sebagai catatan yang dipakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aktiva tetap.
6.      Surat order pembelian. Diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk memesan aktiva tetap kepada pemasok.
7.      Laporan penerimaan barang. Diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu an spesifikasi aktiva tetap yang diterima pemasok.
8.      Faktur dari pemasok. Dokumen ini merupakan tagihan dai pemasok untuk aktiva tetap yang dibeli.
9.      Bukti kas keluar. Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsi tersebut.
10.  Daftar depresiasi aktiva tetap. Berisi jumlah biaya depresiasi aktiva teap yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu.
11.  Bukti memorial. Digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi depresiasi aktiva tetap,harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, pemberhentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal.


C.     CATATAN AKUNTANSI

1.      Kartu aktiva tetap. Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu aktiva tetap yang digunakan untuk mencatat data yang bersangkutan dengan aktiva tetap tertentu.
2.      Jurnal umum. Digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, biaya-biaya untuk pemasangan dan pembongkaran aktiva tetap, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan depresiasi aktiva tetap.
3.      Register bukti kas keluar. Digunakan untuk mencatat transaksi pembelian aktiva tetap dan pengeluaran modal yang berup pengeluaran kas.

D.     FUNGSI YANG TERKAIT
Fungsi yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah :
1.      Funsi pemakai. Fungsi pemakai bertanggung jawab mengajukan usulan investasi dalam aktiva tetap dan mengajukan surat permintaan otorisasi investasi untuk merealisasikan perolehan aktiva tetap seperti yang tercantum dalam anggaran investasi yang telah disetujui oleh RUPS.
2.      Fungsi riset dan pengembangan. Bertanggung jawab mengajukan usulan investasi aktiva tetap yang dimanfaatkan bersama oleh lebih dari satu fungsi.
3.      Direktur yang bersangkutan. Berfungsi member persetujuan terhadap usulan investasi dan surat permintaan otorisasi reparasi yang diajukan oleh unit organisasi yang ada dibawah wewenangnya.
4.      Direktur utama. Memberikan otorisasi terhadap semua mutasi aktiva tetap.
5.      Fungsi pembelian. Bertanggung jawab memilih pemasok dan menerbitkan surat order pembelian untuk pengadaan aktiva tetap.
6.      Fungsi penerimaan. Betanggung jawab melakukan pemeriksaan terhadap aktiva tetap yang diterima dari pemasok.
7.      Fungsi aktiva tetap. Bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap perusahaan.
8.      Fungsi akuntansi. Bertanggung jawab dalam pembuatan dokumen sumber (bukti kas keluar dan buki memorial) untuk pencatatan mutasi aktiva tetap dan penyelenggaraan buku pembantu aktiva tetap.

E.     JARINGAN SUBSISTEM
Jaringan subsistem yang membentuk system akuntansi aktiva tetap adalah :
1.      System pembelian aktiva tetap. Dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok aktiva tetap yang diperoleh dari transaksi pembelian.
2.      System perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri. Dirancang untuk mencatat harga pokok aktiva tetap yang diperoleh dari pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan.
3.      System pengeluaran modal. Dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap dengan adanya pengeluaran modal.
4.      System penghentian pemakaian aktiva tetap. Dirancang untuk mencatat pengurangan harga pokok dan akumulasi depresiasi aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba rugi yang yang timbul sebagai akibat penghentian pemakaian aktiva tetap tersebut.
5.      System transfer aktiva tetap. Dirancang untuk mencatat transfer aktiva tetap dari satu pusat pertanggungjawaban ke pusat pertanggungjawaban yang lain.
6.      System revluasi aktiva tetap. Dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.
7.      System akuntansi depresiasi aktiva tetap. Dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.

F.      UNSUR PENGENDALIAN INTERN
Organisasi
Pemakaian aktiva tetap harus dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi yang bekerja secara independent. Untuk menciptakan pengecekan intern dalam setiap transaksi yang mengubah aktiva tetap, unit organisasi dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak ada satupun transaksi yang mengubah aktiva tetap yang dilaksanakan seecara penuh hanya oleh satu unit organisasi saja.
System Otorisasi
Anggaran investasi diotorisasi oleh RUPS. Karena investasi daam aktiva tetap meliputi jumlah rupiah yang besar dan menyebabkan keterikatan dana dalam jangka waktu lama, maka penggunaan anggaran investasi merupakan sarana yang baik sebagai alat pengendalian investasi dalam aktiva tetap.
Surat permintaan otorisasi investasi diotorisasi oleh direktur yang bersangkutan.setiap realisasi investasi yang tercantum dalam anggaran investasi harus mendapat persetujuan dari direktur yang bersangkutan.
Surat permintaan otorisasi reparasi diotorisasi oleh direktur utama. Surat otorisasi reparasi berisi persetujuan dilaksanakannya pengeluaran modal harus mendapat otorisasi oleh direktur utama.
Surat perintah kerja diotorisasi oleh kepada departemen yang bersangkutan. Pembongkaran aktiva tetap harus mendapat otorisasi oleh kepala departemen yan bersangkutan.
Surat order pembelian diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Jika jumlah harga beli aktiva tetap tinggi, otorisasi surat order pembelian berada ditangan direktur utama.
Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan. Laporan penerimaan barang yang berisi persetujuan penerimaan aktiva tetap yang diklaim oleh pemasok harus mendapat otorisasi oleh fungsi penerimaan.
Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi akuntansi. Bukti kas yang berisi persetujuan dilaksanakannya pengeluaran kas untuk pembayaran harga aktiva tetap yang dibeli harus mendapat otorisasi ole direktur utama.
Bukti memorial diotorisasi oleh fungsi akuntansi. Bukti memorial yang berisi persetujuan dilaksanakannya up dating terhadap kartu aktiva tetap dan jurnal umum harus diotorisasi oleh kepala fungsi akuntansi.
Prosedur Pencatatan
            Setiap pemutakhiran data yang dicatat dalam kartu aktia tetap harus dilaksanakan fungsi akuntansi dan harus didasarkan pada dokumen sumber yang diotorisasi oleh pejabat yang berwenang serta dilampiri dokumen pendukung yang sahih.
Praktik yang Sehat
Pengawasan intrn yang baik mensyaratkan data dalam kartu aktiva tetap secara periodic dengan aktiva tetap secara periodik dicolokkan dengan aktiva tetap secara fisik. Pengawasan investasi dalam aktiva tetap yang baik dilaksanakan menggunakan perencanaan yang dituangkan dalam anggaran investasi. Untuk mencegah kerugian yang timbu sebagai akibat kebakaran dan kecelakaan, aktia tetap harus diasuransikan dengan jumlah pertanggungan yang memadai. Kebijakan akuntansi tentang perbedaan pengeluaran modal dan pengeluaran penghasilan harus dinyatakan secara eksplisit dan tertulis dan menjamin konsitensi perlakuan akuntansi terhadap kedua macam pengeluaran tersebut.



G.    BAGAN ALIR DOKUMEN JARINGAN PROSEDUR YANG MEMBENTUK SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP
System Pembelian Aktiva Tetap
Transaksi pembelian aktiva tetap dimulai dengan permintaan otorisasi investasi dari aktiva tetap yang diajukan kepada direksi. Direksi akan mmberikan otorisasi investasi berdasarkan tersedianya anggaran modal untuk pembelian aktiva tetap yang diminta dan kondisi keuangan perusahaan. Langkah pembelian aktiva selanjutnya dilakukan melalui system pembelian. Setelah aktiva tetap diterima fungsi penerimaan, kemudian diserahkan pada fungsi aktiva tetap untuk diatur penempatannya ditangan fungsi yang mengajukan permintaan otorisasi investasi.
GAMBAR 16.11
Gambar diatas melukiskan bagan alir dokumen system pembelian aktiva tetap, yang terdiri dari rangkaian prosedur berikut ini :
1.      Prosedur permintaan otorisasi investasi
2.      Prosedur penawaran harga dan pemilihan pemasok
3.      Prosedur order pembelian
4.      Prosedur penerimaan barang
5.      Prosedur penempatan aktiva tetap
6.      Prosedur pencatatan harga pokok aktiva tetap
Bagian utang membuat bukti kas keluar berdasarkan laporan penerimaan barang, faktur dari pemasok, surat order pembelian, dan surat permintaan otorisasi investasi. Bukti kas keluar dicatat oleh bagian utang dalam register bukti kas keluar dengan jurnal :


            Aktiva tetap                                                                                        xx
                        Bukti kas keluar yang akan dibayar                                                  xx

Bagian aktiva tetap membuat surat penempatan aktiva tetap. Bagian kartu aktiva tetap mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap didalam kartu aktiva tetap berdasarkan data yang direkam dalam bukti kas keluar.

System perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri
Perolehan aktiva tetap melalui pembangunan terdiri dari rangkaian prosedur berikut ini :
1.      Prosedur permintaan otorisasi investasi
2.      Prosedur perintah kerja
3.       Prosedur pelaksanaan pembangunan aktiva tetap
4.      Prosedur penerimaan barang
5.      Prosedur penempatan aktiva tetap
6.      Prosedur pencatatan harga pokok aktiva tetap
GAMBAR 16.12
System pengeluaran modal
            System ini dirancang untuk mencatat harga pokok aktiva tetap dengan adanya pengeluaran modal. Setiap pengeluaran modal memerlukan dokumen surat permintaan otorisasi reparasi dari manajemen puncak. Transaksi pengeluaran modal diawali dengan pembuatan surat permintaan otorisasi reparasi pleh bagian yang memerlukan pengeluaran modal. Dokumen ini digunakan untuk meminta otorisasi pengeluaran modal kepada direktur utama dikirimkan ke bagian reparasi dan pemeliharaan. Langkah pengeluaran modal selanjutnya sama dengan system perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri.
GAMBAR 16.13
System penghentian pemakaian aktiva tetap
            Gambar dibawah ini melukiskan bagian alir dokumen system penghentian pemakaian aktiva tetap, yang terdiri dari rangkaian prosedur berikut ini :
1.      Prosedur permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap
2.      Prosedur penghentian pemakaian aktiva tetap
3.      Prosedur pencatatan penghentian pemakaian aktiva tetap
penghentian pemakaian aktiva tetap dicatat oleh bagian kartu aktiva tetap ke dalam kartua aktiva teatap dan dicatat ole bagian jurnal ke dalam jurnal umum dengan jurnal :
            Akumulasi depresiasi aktiva tetap                                                     xx
            Rugi penghentian pemakaian aktiva tetap                                        xx
                        Aktiva tetap                                                                                        xx
GAMBAR 16.14
System transfer aktiva tetap
Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan transfer aktiva tetap adalah surat permintaan transfer aktiva tetap. Transfer aktiva tetap ini tidk mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva aktiva tetap yang bersangkutan, namun hanya dicatat data lokasi baru aktiva tetap tersebut didalam kartu aktiva tetap.
GAMBAR 16.15
Dalam bagan alir dokumen tersebut menunjukkan data okasi baru aktiva tetap yang ditransfer dicatat di dalam kartu aktiva tetap. Tidak ada pencatatan nilai rupiah dalam transfer aktiva tetap. Oleh karrena itu transaksi transfer tidak menyangkut pencatatan ke dalam jurnal.
System Revaluasi Aktiva Tetap
System ini dirancang untuk mencatat transaksi revaluasi atau penilaian kembali aktiva tetap. Gambar dibawah ini melukiskan bagan alir dokumen system revaluasi aktiva tetap, yang terdiri dari rangkaian prosedur berikut ini :
1.      Prosedur permintaan penghentian aktiva tetap
2.      Prosedur penghentian pemakaian aktiva tetap
3.      Prosedur pencatatan revaluasi aktiva tetap
GAMBAR 16.16
System pencatatan depresiasi aktiva tetap
System ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.
Gambar di bawah ini melukiskan bagan alir dokumen system pencatatan depresiasi aktiva tetap yang terdiri dari rangkaian prosedur berikut ini :
1.      Prosedur pembuatan daftar depresiasi aktiva tetap
2.      Prosedur pencatatan depresiasi aktiva tetap

GAMBAR 16.17



BAB III PENUTUP
A.     KESIMPULAN
Aktiva tetap adalah kekayaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan. Dalam perusahaan manufaktur, aktiva tetap digolongkan : tanah dan perbaikan tanah, gedung dan perbaikan gedung mesin dan equipmen pabrik, mebel, dan kendaraan. Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap terdiri dari (1) transaksi yang mengubah rekening aktiva tetap, (2) transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan, dan (3) transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.
Transaksi pembelian aktiva tetap dimulai dengan permintaan otorisasi investasi dari aktiva tetap yang diajukan kepada direksi. Direksi akan mmberikan otorisasi investasi berdasarkan tersedianya anggaran modal untuk pembelian aktiva tetap yang diminta dan kondisi keuangan perusahaan. Langkah pembelian aktiva selanjutnya dilakukan melalui system pembelian. Setelah aktiva tetap diterima fungsi penerimaan, kemudian diserahkan pada fungsi aktiva tetap untuk diatur penempatannya ditangan fungsi yang mengajukan permintaan otorisasi investasi. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan transfer aktiva tetap adalah surat permintaan transfer aktiva tetap. Transfer aktiva tetap ini tidk mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva aktiva tetap yang bersangkutan, namun hanya dicatat data lokasi baru aktiva tetap tersebut didalam kartu aktiva tetap. System ini dirancang untuk mencatat transaksi revaluasi atau penilaian kembali aktiva tetap. Gambar dibawah ini melukiskan bagan alir dokumen system revaluasi aktiva tetap, yang terdiri dari rangkaian prosedur berikut ini : Prosedur permintaan penghentian aktiva tetap, Prosedur penghentian pemakaian aktiva tetap, Prosedur pencatatan revaluasi aktiva tetap
B.     SARAN
Setelah disusunnya makalah mengenai aktiva tetap, diharapkan dapat menambah wawasan pembaca khususnya dimata kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Begitu juga alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih banyak dari berbagai sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan semakin luas.




DAFTAR PUSTAKA
1.      http://emperordeva.wordpress.com/11/10/2015
2.      http://unhicommunity.blogspot.com/11/10/2015
5.      http://kliping-mediabpr.com/11/10/2015
6.      http://kurnia-kudo.blogspot.com/11/10/2015
16.  Jusup, Al. Haryono.1993. Dasar-Dasar Akuntansi 2.  Edisi 4. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.
17.  Hendriksen, S. Eldon.,dan Nugroho W. Teori Akuntansi. Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
18.  Tuanakotta, M. Theodorus. Teori Akuntansi 2. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
19.  Mulyadi, Sistem Akuntansi,Edisi 3, Bagian Penerbitan STIE YKPN Yogyskarta, Yogyakarta, 1993

1 komentar:

  1. Makasih ka atas artikelnya, sangat membantu tugas saya. Tp ko gambar gambarnya ga ada ya kak.

    BalasHapus