Senin, 09 November 2015

Studi Kelayakan Bisnis Strategi Bersaing Perusahaan Bersaing



BAB I PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
Perusahaan dominan (dominant firm) adalah perusahaan yang memiliki porsi signifikan dari pasar tertentu dan memiliki pangsa pasar jauh lebih besar daripada saingan terbesar berikutnya. Perusahaan biasanya dianggap dominan bila pangsa pasarnya 40 persen atau lebih. Sebuah industri dengan perusahaan dominan seringkali memiliki pasar oligopoli. Strategi bersaing adalah penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Pokok perumusan strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya. Walaupun lingkungan yang relevan sangat luas meliputi, kekuatan-kekuatan sosial sebagaimana juga kekuatan-kekuatan ekonomi, aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah industri atau industri-industri dalam mana perusahaan tersebut bersaing. Struktur industri mempunyai pengaruh yang kuat dalam menentukan aturan permainan persaingan selain juga strategi-strategi yang secara potensial tersedia bagi perusahaan.

B.   RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana konsep strategi penurunan harga yang diterapkan perusahaan dominan?
2.      Bagaimana analisis dinamis perusahaan dominan?
3.      Apa tujuan strategi bisnis? Dan apa saja strategi bisnis perusahaan dominan?
4.      Apa saja strategi pesaing kecil? Dan apa tujuannya?


C.   TUJUAN
1.      Untuk mengetahui konsep strategi penurunan harga yang diterapkan perusahaan dominan.
2.      Untuk mengetahui analisis dinamis perusahaan dominan.
3.      Untuk mengetahui tujuan strategi bisnis dan strategi bisnis apa saja yang diterapkan perusahaan dominan.
4.      Untuk mengetahui strategi pesaing kecil serta tujuannya.







BAB II PEMBAHASAN
A.   STRATEGI PENURUNAN HARGA
            Perusahaan dominan muncul jika salah satu dari beberapa perusahaan yang ada di pasar memiliki pangsa pasar yang besar. Sekitar 60-70%. Sementara disaat yang sama tidak ada satupun pesaing yang mendekati pangsa pasar yang dimiliki perusahaan terbesar. Oleh karena itu, biasanya perusahaan tersebut memiliki keleluasaan yang cukup longgar dalam merumuskan strategi bisnisnya.
Perusahaan dominan berbeda dengan monopolis yang sama sekali tidak memiliki pesaing. Perusahaan dominanan berkepentingan untuk melihat peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh pesaing untuk mengembangkan perusahaan. Sekalipun pesaing-pesaing tersebut pada awalnya relative lebih kecil disbanding perusahaan dominan bukan berarti bahwa perusahaan pesaing tersebut sama sekali tidak memiliki kemungkinan untuk meningkatkan pangsa pasar.

Jika dilihat dari kepentingan perusahaan pesaing yang masih relative kecil atau perusahaan yang baru akan memasuki pasar maka keputusan untuk terus dan mampu bertahan atau bahkan berkembang di pasar sepenuhnya. Tergantung pada kemampuan memperoleh laba setelah mereka berada di pasar (postentry profit). Jika selisih antara harga dan biaya semakin besar dan diikuti oleh semakin menigkatnya pangsa pasar maka laba yang diperoleh oleh perusahaan pesaing juga semakin besar. Ini berarti tersedia peluang yang lebih besar bagi mereka yang terus bertahan dan bahkan mungkin dapat berkembang jauh lebih besar.


GAMBAR 5.1
 
Menggunakan anggapan bahwa hanya ada satu perusahaan bersifat monopolis sementara,kemudian disusul perusahaan pesaing baru. Jika perusahaan dominan (bekas monopolis) mempertahankan tingkat produksinya maka perusahaan baru memiliki sisa permintaan pasar (Residual Demand/RD). Dalam gambar 5.1 terlihat perusahaan baru memproduksi barang sebesar Qe dengan tingkat harga pasar Pe. Sesuai prinsip maksimalisasi laba perusahaan dominan memproduksi barang Qd, sehingga total keluaran adalah Qe+Qd. Bila biaya rata-rata (AC) perusahaan baru lebih rendah dibanding Pe pada penjualan Qe,maka ia akan mampu bertahan di pasar karena memperoleh laba. Dalam gambar terlihat ketika pada tingkat penjualan Qe, dan AC di bawah Pe, laba yang diperoleh sebesar empat persegi panjang yang diarsir.








            Jadi nampak jelas banhwa tingkat laba yang diperoleh perusahaan baru tergantung pada tiga faktor : (1) besarnya biaya rata-rata, (2) tingkat penjualan yang dapat diperoleh, dan (3) harga pasar yang berlaku.

  
GAMBAR 5.2
   
Dalam gambar 5.2 situasi ini terlihat ketika perusahaan dominan memperluas pangsa pasar hingga ia menguasai pasar hingga menguasaipenjualan sebesar Q1 dengan harga pasar sebesar P1 yang lebih rendah dari sebelumnya (Pe). Akibatnya sisa permintaan pasar (RD) juga semakin kecil. Semakin besar keluaran yang dipasok oleh perusahaan dominan, maka RD juga akan memperendah harga pasar yang berlaku. Misalnya perusahaan dominan memperbesar pasokannya sedikit saja dibanding Q1, maka perusahaan baru menderita kerugian karena harga pasar telah mulai lebih rendah dibanding AC. Dan jika perusahaan dominan terus memperbesar pasokan barang maka semakin besar kerugian perusahaan baru. Dan akibatnya perusahaan pesaing baru ini tidak dapat bertahan di pasar.

B.   ANALISIS DINAMIS
Perusahaan dominan pada dasarnya hanya berusaha menekan harga pasar sebagai akibat meningkatnya jumlah barang yang ditawarkan, sehingga harga pasar tersebut lebih rendah dibanding dengan biaya rata-rata perusahaan baru. Nampak jelas bahwa analisis tersebut sama sekali mengabaikan factor waktu yang dalam hal ini berupa sejauh mana tingkat kecepatan yang dimiliki oleh perusahaan dominan dalam memperbesar pasokan barangnya. Juga sama sekali belum mempertimbangkan kemampuan perusahaan baru dalam memperluas kapasitas produksinya. Bukan tidak mungkin perusahaan baru tersebut ternyata juga memiliki kemampuan untuk terlebih dahulu mengisi pasar dengan julah barang yang lebih banyak dengan waktu yang relative singkat. Jadi dengan mempertimbangkan factor waktu maka perhitungan tentang siapa dari keduanya (perusahaan dominan ataupun perusahaan baru) yang lebih siap dan lebih cepat meningkatkan jumlah barang yang dijual menjadi penting. Bila perusahaan dominan lebih siap, karena misalnya ia masih memiliki kapasitas produksi yang menganggur, maka strategi perluasan pangsa pasar dapat dengan mudah dilaksanakan. Akan tetapi jika misalnya untuk keperluan itu, ia masih perlu mendatangkan mesin baru dan mencari tambahan modal serta tenaga kerja, maka bukan tidak mungkin perusahaan tertinggal dibelakang. Situasi sebaliknya yang terjadi.
Pesaing yang masih baru justru yang akan menambah jumlah barang yang ada di pasar. Jika perusahaan baru memiliki kemampuan yang handal untuk menambah jumlah barang yang ada di pasar maka strategi perluasan pangsa pasar yang hendak dilakukan perusahaan dominan kurang efektif untuk menangkal bertahannya perusahaan baru tersebut. Disamping itu analisis yang memperhatikan variable waktu juga berkaitan dengan trade off yang dialami perusahaan dominan ketika ia harus memilih antara kerugian berkurangnya laba yang diperoleh sebagai akibat turunnya harga pasar dan kemungkinan mengecilnya pangsa pasar karena ia membiarkan perusahaan baru untuk terus beroprasi. Kemmungkinan pertama terjadi karena perusahaan dominan melakukan strategi perluasan pangsa pasar karena ia lebih memperhatikan perhitungan jangka panjang. Sedangkan kemungkinan kedua terjadi karena perusahaan dominan lebih memperhatikan waktu jangka pendek. Ia lebih mementingkan laba yang sekarang dari pada laba yang akan datang dengan risiko kehilangan pangsa pasar. Untuk itu ada berbagai pilihan. Jika perusahaan dominan melihat bahwa perbedaan laba sekarang dan laba yang akan cukup besar dan disaat yang sama tingkat biaya modal juga tinggi, maka pilihan untuk memilih laba sekarang dengan risiko mengecilnya pansa pasar dapat dibenarkan. Apabila situasi yang sebaliknya yang terjadi yakni selisih laba antar waktu cukup kecil dan disaat yang sama tingkat suku bunga juga tidak tinggi maka pilihan untuk mempertahankan pangsa pasar menjadi lebih dapat dipertanggungjawabkan dengan risiko berkurangnya laba yang didapat untuk sementara waktu.

C.   STRATEGI BISNIS
Bagaimana menjadi perusahaan dominan? Yang jelas dengan cara menang bersaing. Karena dengan bekerja dengan efisien maka perusahaan mampu menerapkan strategi harga termurah. Akibatnya secara bertahap pesaing meninggalkan pasar, akhirnya hanya tinggal beberapa perusahaan saja yang yang tetap bertahan. Menguasai pasar dan kemudian menjadi perusahaan dominan, model perkembangan seperti ini biasanya terjadi pada industry yang masih berada pada tahap perkenalan atau pertumbuhan.
Disamping itu, perusahaan dapat menjadi perusahaan dominan dengan cara pertumbuhan eksternal, yakni melalui merjer horizontal (salah satu perusahaan diantara berbagai perusahaan yang beroperasi di pasar melakukan akuisisi terhadap perusahaan pesaingnya).dengan cara ini biasanya hanya memerlukan waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan cara pertumbuhan internal. Tetapi model ini juga memerlukan daya dan dana yang lebih besar, belum lagi harus beerurusan dengan regulasi pemerintah dan undang-undang antitrust.
Setelah menjadi perusahaan dominan bagaimana mempertahankan posisi bisnis yang menguntungkan tersebut? Perusahaan yang telah mencapai posisi dominan berusaha untuk menurunkan harga pasar dengan jalan melakukan perluasan pangsa pasar yang dikuasai. Dengan maksud untuk mencegah masuknya perusahaan baru atau membuat pesaing yang sudah ada tidak terlalu lama beroperasi di pasar.
Disamping itu perusahaan dominan juga dapat menerapkan strategi meningkatkan beban biaya yang ditanggung perusahaan pesaing secara tidak langsung. Perusahaan dominan juga dapat mempengaruhi asosiasi buruh untuk melakukan tuntutan kenaikan upah sekalipun taktik ini sulit untuk diterapkan. Dengan cara-cara tersebut ongkos produksi baik yang ditanggung oleh perusahaan dominan maupun perusahaan pesaing akan mengalami peningkatan. Akibatnya perusahaan pesaing mengalami kerugian dan kemudian diharapkan akan segera meninggalkan pasar. Taktik pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan dominan antara lain dengan secara ajeg melakukan pengembangan produk. Taktik ini tidak harus diartikan bahwa inovasi produk yang radikal perlu dilakukan atau harus selalu berkaitan dengan atribu pokok produk. Perusahan dominan juga dapat melakukan promosi besar-beesaran sehingga menyebabkan peningkatan loyalitas konsumen. Taktik ini akan berhasil jika perusahaan dominan mampu mengembangkan citra bahwa produk yang ditawarkan masuk kategori unik atau paling tidak diyakini oleh konsumen sebagai barang yang memili keistimewaan sekalipun tidak harus dikategorikan sebagai barang eksklusif.
Masih ada strategi lain tapi cara ini dikenal sebagai cara yang kurang etis sekalipun tidak berarti bahwa cara ini tidak dikenal masyarakan bisnis dengan baik. Supaya konsumen tidak memiliki kesempatan untuk mengetahui dan mengenal lebih jauh produk yang ditawarkan perusahaan pesaing, mereka membeli semua produk yang ditawarkan perushaan pesaing untuk menghilangkan produk tersebut dari pasar (jika dana yang tersedia cukup). Bahkan ada yang membeli kemudian merusak kualitas barang perusahaan pesaing dan baru melemparnya ke pasar, tujuannya untuk merusak kepercayaan konsumen pada perusahaan pesaing yang baru memasuki pasar.
D.  STRATEGI PESAING KECIL

            Strategi ini digunakan untuk mengetahui strategi bisnis yang digunakan oleh perusahaan pesaing kecil tersebut untuk membesarkan perusahaan. Pertama-tama adalah dengan cara menekan biaya seefisien mungkin. Disamping itu perusahaan pesaing juga dapat memilih strategi fokus. Perusahaan pesaing dengan sengaja memilih segmen pasar tertentu yang belum diperhatikan oleh perusahaan dominan. Dengan cara-cara tersebut, perusahaan pesaing membuka kemungkinan untuk memperoleh loyalitas konsumen yang diharapkan dapat melakukan pembelian secara berkesinambungan. Pada pasar yang sedang tumbuh, strategi ini lebih mudah diterapkan dan lebih menjanjikan keberhasilan pada produk yang memiliki sifat mempribadi.
  
  
  
  
BAB III PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Jika dilihat dari kepentingan perusahaan pesaing yang masih relative kecil atau perusahaan yang baru akan memasuki pasar maka keputusan untuk terus dan mampu bertahan atau bahkan berkembang di pasar sepenuhnya. Tergantung pada kemampuan memperoleh laba setelah mereka berada di pasar (postentry profit).
Bila perusahaan dominan lebih siap, karena misalnya ia masih memiliki kapasitas produksi yang menganggur, maka strategi perluasan pangsa pasar dapat dengan mudah dilaksanakan. Akan tetapi jika misalnya untuk keperluan itu ia masih perlu mendatangkan mesin baru dan mencari tambahan modal serta tenaga kerja, maka bukan tidak mungkin perusahaan tersebut tertinggal di belakang. Cara untuk menjadi perusahaan dominan yaitu adalah dengan menang bersaing, baik dengan cara pertumbuhan internal (menerapkan strategi harga termurah) maupun eksternal (melalui merjer horisontal).
Setelah tujuan berhasil, langkah selanjutnya yakni mempertahankan posisi bisnis tersebut. Dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya: Menurunkan harga pasar dengan jalan melakukan perluasan pangsa pasar yang dilalui, Menerapkan strategi meningkatkan beban biaya yang ditanggung perusahaan pesaing secara tidak langsung, Mempengaruhi asosiasi buruh untuk menentukan kenaikan upah, sekalipun taktik ini lebih sulit untuk diterapkan, Melakukan promosi besar-besaran sehingga mengakibatkan peningkatan loyalitas konsumen, Secara samar-samar melibatkan diri dalam proses pembiayaan pembelian barang yang dilakukan oleh konsumen.

B.     SARAN
Dalam pembahasan diatas penulis menyarankan apabila dalam persaingan kegiatan bisnis haruslah dilakukan secara sehat. Atau dengan kata lain menguasai pangsa pasar tanpa harus menghilangkan perusahaan pesaing. Karena pesaing juga memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan perusahaan. Misalnya, tanpa adanya pesaing maka perusahaan akan kesulitan mengembangkan inovasi yang mengakibatkan konsumen menjadi bosan pada produk yang dipasarkan, karena produknya hanya itu-itu saja. Sebaliknya, dengan adanya pesaing maka mau tidak mau perusahaan harus meningkatkan inovasi dan memperbaiki mutu produk agar loyalitas konsumen tidak beralih pada produk yang diproduksi perusahaan lain.





DAFTAR PUSTAKA
4.      madziatul.blogspot.com/2010/03/strategi-bersaing.html/01/10/2015
5.      deboraeprb.blogspot.com/.../kompetensi-inti-strategi-bersaing-dalam.html/01/10/2015
6.      Husnan, S.,Sudi Kelayakan Proyek, UPP-AMP YKPN, 1993










1 komentar: